LEXI LX 155 SERIES
Yamaha LEXi LX 155 jadi model yang ramai diperbincangkan beberapa pekan ini. Maklum saja, karena jadi model terbaru yang dihadirkan Yamaha di Indonesia. Yang membuat menarik apalagi kalau bukan mesinnya yang membengkak dari 125 cc menjadi 155 cc. Enjin adopsian dari NMax dan Aerox yang diperbarui di beberapa sektor.
Ubahan eksterior paling nampak pada bagian depan, LEXi LX mengemas headlamp led baru yang lebih agresif dengan pemanis Blue Lens alias DRL mengapit bagian tengah lampu utama. Posisi penanda sein turut direvisi ke bagian sayap kiri dan kanan atas.
Bagian samping kurang lebih hampir sama, bodi dengan garis tajam tetap menghiasi sisi samping. Layout dek atau pijakan kaki rata jelas jadi selling point, pengendara bisa lebih fleksibel menentukan posisi kaki atau bisa juga difungsikan membawa barang yang dimensinya tak terlalu besar.
Sementara di bagian belakang, pabrikan merevisi desain stoplamp. Dimensinya dibuat lebih sleek yang kini sudah mengadopsi penerangan LED. Ubahan desain yang ada menurut kami sukses membuatnya naik kelas, setidaknya butuh waktu hampir 6 tahun menunggu kelahiran generasi kedua LEXi di Tanah Air.
Berikut simulasi Credit Nmax Turbo :
Mengacu spesifikasi resmi, Yamaha LEXi LX 155 sanggup menghasilkan tenaga 15,1 Hp pada 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm pada 6.500 rpm. Dengan bobot yang lebih ringan dari NMax dan Aerox tentu membuat kami penasaran bagaimana performanya. Sebagai informasi, LEXi LX punya berat isi 116 kg untuk varian Standard, 117 kg opsi S Version, dan 118 kg untuk ABS/Connected.
Tarikan awal benar-benar responsif, berbeda signifikan dengan mesin lawas di versi 125 cc-nya. Kemudian komponen CVT berkerja dengan baik mengolah aliran daya hingga tersalur lembut ke roda belakang meski torsinya cukup besar untuk sebuah skutik medium.
Insinyur Yamaha mengkalibrasi 6 komponen pada mesin 155 cc ini. Mulai dari Rotor atau magnet pada kruk as yang dibuat lebih ringan, kemudian revisi kruk as juga yang diracik lebih pendek untuk mengurangi bobot sehingga memenuhi faktor keseimbangan.
Lebih lanjut ubahan pada dudukan Sprocket Cam, hidrolik tensioner dengan oli, silinder bodi, dan terakhir adalah komponen gearbox guna memperhalus bukaan akselerasi awal sehingga motor ini tetap nyaman dikendarai seluruh segmen konsumen. Oh iya, enjin LEXi juga disuntik Smart Motor Generator untuk memperhalus suara mesin saat pertama kali di-starter.
Pengoperasiannya dilakukan melalui tombol Y-Shift yang terletak di bawah setang sisi kiri. Y-Shift memberikan sensasi berkendara berbeda karena fungsinya mampu membantu pengendara untuk melakukan akselerasi kecepatan secara instan layaknya mesin yang dilengkapi turbo. Jadi mesin NMax baru ini tidak dilengkapi peranti turbo sungguhan. Teknologi Y-Shift memiliki tiga tingkatan, yakni low (1), medium (2), dan high (3).
Pergerakan rasio CVT kini dapat ditahan pada setiap pilihan tingkatan itu secara manual oleh pengendara sehingga rasio mesin tidak berubah sendiri mengikuti putaran gas atau kondisi tanjakan/turunan jalan seperti mesin generasi sebelumnya. Dengan melepas gas atau memencet tombol ”Set” di depan, akan menonaktifkan Y-Shift ini ke mode normal.
Fitur ini dioperasikan ketika ingin mendahului kendaraan di depan, melewati tanjakan, ataupun saat berkendara tandem. Tidak hanya saat akselerasi, Y-Shift juga dapat digunakan untuk melakukan deselerasi kecepatan motor ketika menghadapi jalanan yang menurun dan juga saat masuk ke tikungan.
Secara performa, New Yamaha LEXi LX 155 bisa dibilang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding model sebelumnya. Mesin pembaruan ini jelas jadi value lebih dibanding saudaranya NMax dan Aerox.